Wakil Menteri BUMN I Pahala N Mansury meninjau ketersediaan stok minyak goreng di pasar tradisional kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur dan beberapa titik pasar Tradisional lainnya Sabtu (14/05) kemarin.
“Hari ini saya meninjau langsung warung-warung di pasar tradisional untuk memastikan ketersediaan minyak goreng dan harga di pasaran. ”Jelas Wamen Pahala.
Menurutnya BUMN Pangan potensi mengembangkan market dengan mengandeng Pengusaha kecil ataupun pengecer dalam mendistribusikan minyak goreng agar kebutuhan masyarakat terpenuhi. Hal ini pun untuk meningkatkan peran BUMN dalam menjaga pasokan pangan.
Pahala menyebut isu minyak goreng saat ini adalah tidak hanya kelangkaan pasokan melainkan upaya stabilisasi harga minyak goreng sesuai ketetapan Pemerintah untuk minyak goreng curah sebesar 14.000/liter mengingat masih banyak para pengecer maupun warung-warung kecil yang masih menjual diatas HET.
Selain pengecer ataupun Warung – Warung kecil , BUMN Pangan juga dapat memperluas market door to door ke tingkat kecamatan, RT dan RW untuk mendata penduduk ibu-ibu rumah tangga yang pasti membutuhkan minyak goreng untuk kebutuhan sehari – hari, dan melalui program BUMN dapat di sosialisasikan bahwa BUMN jamin ketersediaan stok minyak goreng dengan harga yang baik, sehingga masyarakat tidak perlu panic buying dalam membeli minyak goreng.”tambahnya.
Sementara itu SEVP Purchasing & Market Development PT Rajawali Nusindo, Thomas Irawan mengatakan Rajawali Nusindo terus berkomitmen melakukan pendistribusian minyak goreng untuk menjaga ketersediaan. Ia menegaskan, kontribusi Rajawali Nusindo yang tergabung dalam ID FOOD salah satunya dilakukan melalui pemerataan dan peningkatan pendistribusian di seluruh wilayah Indonesia. Sampai dengan Mei 2022, Rajawali Nusindo sudah mendistribusikan sebanyak lebih dari 16,2 juta liter minyak goreng.
Distribusi dilakukan dengan turun langsung ke pasar agar dapat memastikan minyak goreng disalurkan kepada pihak yang tepat, dalam hal ini pedagang dan konsumen akhir.