Rajawali Nusindo Tunjukkan Komitmen dengan Rangkul Tenaga Kerja Difabel

PT Rajawali Nusindo menunjukkan komitmen dengan mempekerjakan tenaga kerja difabel. Hal ini sejalan dengan arahan pemerintah untuk perusahaan BUMN ataupun swasta agar memberikan kesempatan kepada tenaga kerja difabel untuk bekerja di perusahaan. Rajawali Nusindo memberikan kesempatan yang sama kepada tenaga kerja difabel untuk bekerja di perusahaan.

Proses pemilihan tenaga kerja difabel tetap memperhatikan kemampuan dan kualitas individu dengan kualifikasi yang dibutuhkan. Tahapan seleksi yang dilakukan juga terdiri dari psikotes, wawancara, dan tes kesehatan seperti tahapan perekrutan pada umumnya. Proses ini dilakukan untuk menyaring SDM terbaik yang diharapkan mampu bekerja dengan optimal dan memberikan hasil nyata kepada perusahaan.

Salah satu pekerja difabel Rajawali Nusindo adalah Lubna Gaiyum Bajaber atau lebih akrab disapa Lubna. Lubna berbagi kisah pengalamannya dalam bekerja saat ditemui di gedung Kantor Pusat di kawasan Mega Kuningan Jakarta, pada pertengahan bulan Februari kemarin. Lubna merupakan sosok yang cerdas dan berprestasi bahkan ketika masih duduk di bangku SMA. Ia aktif mengikuti organisasi Kelompok Ilmiah Remaja dan beberapa kali memenangkan perlombaan. Dengan kegigihannya, Lubna diterima di Institut Pertanian Bogor (IPB) D3 jurusan Manajemen Industri melalui jalur USMI dengan menggunakan nilai rapor tanpa tes tertulis.

Tidak sampai disitu, ketekunan Lubna dalam menimba ilmu juga dibuktikan dengan semangatnya saat menduduki bangku kuliah. Selama tiga tahun, Lubna harus bangun jam 4 pagi dan sudah sampai stasiun jam 5 pagi untuk berangkat ke Bogor tempat kuliahnya dengan KRL. Alasan tersebut karena Lubna tidak ingin menambah biaya pengeluaran orang tuanya.

Lubna sendiri mendapatkan informasi mengenai Rajawali Nusindo dari tempatnya berkuliah terkait program magang. Sembari menunggu jadwal wisuda, Lubna memanfaatkan waktu untuk magang di Rajawali Nusindo selama 7 bulan mulai dari bulan September 2018 hingga Maret 2019. Ketika program magang itu berakhir, Lubna yang sudah merasa nyaman bekerja di perusahaan ini dengan sabar menunggu dibukanya lowongan pekerjaan di Rajawali Nusindo.

Kesabaran lubna membuahkan hasil, ia mendapatkan kabar bahwa Rajawali Nusindo membuka lowongan kerja. Lubna dengan segera mendaftarkan diri di posisi yang tersedia dan berhasil melewati beberapa tahapan. Tak lama, Lubna mendapatkan panggilan untuk berkerja di Rajawali Nusindo dan mengikuti program tenaga kerja difabel pertama yang diselenggarakan dan apabila evaluasi menunjukkan hasil yang bagus maka akan membuka kesempatan bagi calon tenaga kerja difabel lainnya.

Terkait keterbatasan fisiknya, ia yakin itu bukanlah hal yang membatasi untuk bekerja dengan baik.

“Saya gamau dipandang kayak oh kasian ya difabel, tapi saya nganggepnya saya tu seperti orang lain saja toh kalau misalkan pekerjaan seperti ini kan tidak mengandalkan kekuatan fisik.” Ujar Lubna.

Dukungan orang tua memainkan peran yang cukup besar dalam hidupnya. Sejak kecil Lubna selalu diingatkan untuk tidak berkecil hati dan tidak malu akan perbedaannya. Mereka juga mendukung Lubna untuk melanjutkan pendidikan ke bangku perkuliahan. Lubna juga selalu berdiskusi dengan orang tua terkait langkah yang akan diambil dalam hidupnya termasuk ketika mendaftar untuk bekerja di Rajawali Nusindo.

Kesempatan untuk bekerja yang didapatkan Lubna tidak akan disia-siakan terlebih banyak perusahaan di luar sana yang enggan untuk memperkerjakan karyawan difabel.

“Tidak semua perusahaan mau menerima karyawan difabel, jadi saya ingin mengabdi bekerja di Rajawali Nusindo. Saya ucapkan terima kasih karena Rajawali Nusindo telah memberikan kesempatan untuk saya” Ucapnya.

Kedepannya, Lubna berharap evaluasi kinerja program kerja difabel yang tengah dijalaninya membuahkan hasil yang baik dan dapat membuka banyak kesempatan untuk orang-orang yang memiliki kondisi serupa.

Dari kisah Lubna, Rajawali Nusindo telah membuktikan melalui program dari Kementerian BUMN bahwa pekerja difabel dapat bekerja layaknya pekerja lainnya. Dalam melakukan pekerjaan sehari-hari, kinerja pekerja difabel tak kalah dari pekerja lainnya. Pekerja difabel mampu untuk mengerjakan tugas dan mengejar target yang sama dengan rekan-rekannya. Perusahaan sebisa mungkin menciptakan lingkungan inklusif tanpa adanya diskriminasi sehingga pekerja difabel dapat bekerja dengan baik dan nyaman. Kualitas SDM yang baik juga memungkinkan lingkungan kerja yang ramah bagi tenaga kerja difabel.